Aldisa SR: Solusi untuk Gejala Alergi dan Flu yang Mengganggu

Title :Aldisa SR: Solusi untuk Gejala Alergi dan Flu yang Mengganggu

Aldisa SR adalah obat kombinasi yang dirancang khusus untuk meredakan gejala-gejala yang berhubungan dengan rinitis alergi dan flu biasa (salesma), terutama yang disertai dengan hidung tersumbat. Obat ini termasuk dalam golongan obat keras, yang berarti penggunaannya harus dengan resep dan pengawasan dokter.

Komposisi Utama dan Cara Kerjanya

Setiap kapsul Aldisa SR umumnya mengandung dua zat aktif utama, yaitu:

  1. Loratadine: Merupakan antihistamin non-sedatif kerja panjang. Loratadine bekerja dengan cara menghambat efek histamin (senyawa alami yang dilepaskan tubuh saat reaksi alergi), sehingga efektif meredakan gejala-gejala alergi seperti bersin-bersin, mata gatal dan berair, serta gatal-gatal (pruritus).
  2. Pseudoephedrine HCl (bentuk Sustained Release/SR): Adalah dekongestan hidung. Pseudoephedrine bekerja sebagai vasokonstriktor, yaitu menyempitkan pembuluh darah di saluran pernapasan atas, yang membantu mengurangi pembengkakan mukosa hidung. Efeknya adalah meredakan hidung tersumbat. Bentuk Sustained Release (SR) atau pelepasan lambat memastikan efek obat bertahan lebih lama.

Indikasi (Kegunaan) Aldisa SR

Aldisa SR diindikasikan untuk mengatasi gejala-gejala berikut:

  • Hidung tersumbat (kongesti nasal).
  • Bersin-bersin.
  • Hidung berair (rinorea).
  • Mata berair (lakrimasi).
  • Gatal-gatal (pruritus).

Gejala-gejala ini seringkali muncul akibat rinitis alergi (misalnya karena debu, bulu hewan, atau serbuk sari) maupun flu/salesma.

Dosis dan Aturan Pakai

Dosis Aldisa SR harus disesuaikan dengan anjuran dokter. Namun, dosis lazim untuk Dewasa dan Anak di atas 12 tahun adalah 1 kapsul, 2 kali sehari (setiap 12 jam). Kapsul ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan dan harus ditelan utuh dengan air.

Peringatan dan Kontraindikasi

Karena mengandung Pseudoephedrine, Aldisa SR memiliki beberapa kontraindikasi dan perlu perhatian khusus. Jangan menggunakan obat ini jika:

  • Anda memiliki hipersensitivitas terhadap komponen obat.
  • Anda sedang atau dalam 14 hari setelah menghentikan terapi dengan obat antidepresan golongan MAOI (Monoamin Oksidase Inhibitor).
  • Menderita glaukoma sudut sempit, retensi urin, hipertensi berat, penyakit arteri koroner berat, atau hipertiroidisme.

Efek Samping yang Mungkin Timbul

Beberapa efek samping yang umum terjadi meliputi:

  • Mulut kering.
  • Insomnia (sulit tidur), yang sering terjadi karena kandungan pseudoephedrine.
  • Sakit kepala.
  • Mual atau nyeri perut.

Efek samping yang lebih serius, seperti jantung berdebar, kecemasan, kebingungan, atau kesulitan buang air kecil, harus segera dilaporkan kepada dokter.

Penting untuk Diperhatikan:

  • Aldisa SR adalah Obat Keras dan harus digunakan sesuai petunjuk dokter.
  • Ibu hamil (Kategori C) dan menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
  • Jika gejala tidak membaik dalam 3 hari, segera hubungi dokter.
  • Informasikan kepada dokter mengenai riwayat penyakit Anda, terutama jika Anda memiliki masalah jantung, gangguan ginjal atau hati, glaukoma, diabetes melitus, atau pembesaran prostat.

Penyangkalan (Disclaimer): Artikel ini bersifat informatif dan bukan pengganti saran, diagnosis, atau resep medis profesional. Selalu konsultasikan kondisi kesehatan dan penggunaan obat Anda kepada dokter atau apoteker.

Link Pemesanan Suplemen Perangsang Herbal via online shop : https://bandungpafi.org/