Title :Alloris (Loratadine): Obat untuk Meredakan Gejala Alergi
Alloris adalah nama dagang untuk obat yang mengandung bahan aktif Loratadine. Loratadine termasuk dalam golongan obat antihistamin generasi kedua (non-sedatif), yang secara luas digunakan untuk meredakan berbagai gejala yang disebabkan oleh reaksi alergi.
Meskipun tergolong sebagai obat bebas terbatas di beberapa negara, Alloris (Loratadine) di Indonesia seringkali merupakan obat keras yang penggunaannya harus berdasarkan resep dan petunjuk dari dokter, terutama untuk dosis dan durasi penggunaan.
Fungsi Utama Obat Alloris
Obat Alloris bekerja dengan cara menghambat kerja histamin, yaitu zat kimia alami yang dilepaskan oleh tubuh saat terpapar alergen (zat pemicu alergi). Pelepasan histamin inilah yang memicu munculnya gejala-gejala alergi. Dengan menghambat histamin, Alloris membantu meredakan gejala alergi.
Fungsi dan indikasi utama penggunaan Alloris meliputi:
- Rinitis Alergi (Hay Fever): Meredakan gejala yang berhubungan dengan alergi pada saluran pernapasan, baik musiman maupun sepanjang tahun, seperti:
- Bersin-bersin
- Pilek (hidung meler)
- Hidung gatal dan tersumbat
- Mata gatal, merah, dan berair
- Urtikaria Kronis (Biduran/Kaligata): Meredakan gejala alergi pada kulit, termasuk:
- Ruam gatal dan kemerahan (biduran)
- Rasa gatal dan terbakar pada kulit
- Kondisi Alergi Lain: Dapat juga digunakan untuk mengatasi gejala alergi dermatologis (kulit) lainnya atau reaksi alergi terhadap gigitan serangga.
Loratadine dikenal sebagai antihistamin non-sedatif, yang berarti cenderung tidak menyebabkan kantuk separah antihistamin generasi pertama, sehingga banyak dipilih untuk penggunaan sehari-hari.
Efek Samping Obat Alloris
Seperti obat-obatan pada umumnya, Alloris (Loratadine) berpotensi menimbulkan efek samping, meskipun tidak semua orang mengalaminya. Efek samping yang umum terjadi biasanya bersifat ringan dan jarang.
Efek Samping Umum (Relatif Ringan):
- Sakit kepala (paling sering dilaporkan)
- Kelelahan atau rasa letih
- Mengantuk (meskipun jarang dan lebih ringan dibandingkan antihistamin lain, namun tetap perlu diwaspadai, terutama saat mengemudi atau mengoperasikan mesin)
- Mulut kering
- Gangguan pencernaan (misalnya mual, muntah, sakit perut)
- Nervositas atau gelisah
- Pusing
Efek Samping Serius (Jarang Terjadi):
Segera cari pertolongan medis atau hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping yang serius, seperti:
- Reaksi alergi obat yang parah (anafilaksis): Ditandai dengan pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, kesulitan bernapas, atau ruam kulit yang parah.
- Detak jantung cepat atau tidak teratur (takikardia atau aritmia).
- Gangguan fungsi hati: Ditandai dengan penyakit kuning (kulit dan mata menguning) atau urine berwarna gelap.
- Sakit kepala parah.
Hal Penting yang Perlu Diperhatikan
- Konsultasi Dokter: Selalu ikuti dosis dan aturan pakai yang diberikan oleh dokter atau yang tertera pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa petunjuk dokter.
- Interaksi Obat: Beri tahu dokter mengenai semua obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda konsumsi, karena Alloris dapat berinteraksi dengan obat lain seperti cimetidine, ketoconazole, atau erythromycin, yang dapat meningkatkan risiko efek samping.
- Kondisi Kesehatan: Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit hati, penyakit ginjal, asma, epilepsi, atau riwayat alergi terhadap Loratadine.
- Alkohol: Hindari konsumsi minuman beralkohol saat menggunakan Alloris karena dapat meningkatkan risiko efek samping, termasuk rasa kantuk.
- Kehamilan dan Menyusui: Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini jika Anda sedang hamil atau menyusui. Loratadine dapat terserap ke dalam ASI.
Penting: Artikel ini hanya bersifat informatif. Penggunaan obat harus selalu disesuaikan dengan kondisi medis individu dan harus berdasarkan anjuran profesional kesehatan.
Link Pemesanan Suplemen Perangsang Herbal via online shop : https://bandungpafi.org/