Lenvatinib: Terapi Target yang Menjanjikan dalam Pengobatan Kanker

Title :Lenvatinib: Terapi Target yang Menjanjikan dalam Pengobatan Kanker

Lenvatinib adalah obat terapi target yang telah menunjukkan peran penting dalam penanganan berbagai jenis kanker stadium lanjut. Sebagai golongan penghambat protein kinase, obat ini bekerja dengan mekanisme spesifik untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

Apa itu Lenvatinib?

Lenvatinib, yang juga dikenal dengan nama dagang seperti Lenvima, adalah obat antikanker oral (diminum dalam bentuk kapsul) yang termasuk dalam kelas penghambat tirosin kinase (Tyrosine Kinase Inhibitor/TKI) ganda. Obat ini dikembangkan untuk mengganggu jalur sinyal spesifik yang diperlukan sel kanker untuk tumbuh, membelah, dan membentuk pembuluh darah baru (angiogenesis).

Mekanisme Kerja

Mekanisme utama Lenvatinib adalah menghambat aktivitas beberapa reseptor tirosin kinase yang penting untuk proses karsinogenesis (pembentukan kanker) dan angiogenesis tumor. Secara khusus, Lenvatinib menghambat:

  1. Reseptor Faktor Pertumbuhan Endotel Vaskular (VEGFR1, VEGFR2, dan VEGFR3): Reseptor ini sangat penting untuk pembentukan pembuluh darah baru yang menyuplai nutrisi ke tumor. Dengan menghambatnya, Lenvatinib secara efektif “memutus” suplai darah ke sel kanker, memperlambat pertumbuhan tumor.
  2. Reseptor Kinase Lainnya: Obat ini juga menghambat reseptor seperti FGFR1-4, PDGFR α, KIT, dan RET, yang semuanya terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan sel kanker.

Dengan mengganggu jalur-jalur ini, Lenvatinib dapat memperlambat, bahkan menghentikan, pertumbuhan dan penyebaran kanker.

Indikasi Penggunaan

Lenvatinib telah disetujui untuk digunakan dalam pengobatan beberapa jenis kanker, terutama pada kasus stadium lanjut atau yang tidak dapat ditangani dengan operasi atau pengobatan lain, meliputi:

  • Karsinoma Tiroid: Terutama karsinoma tiroid berdiferensiasi yang refrakter terhadap radioiodin.
  • Karsinoma Hepatoseluler (Kanker Hati/HCC): Digunakan sebagai terapi lini pertama pada pasien yang tidak dapat menjalani operasi.
  • Karsinoma Sel Ginjal (Kanker Ginjal): Biasanya diberikan dalam kombinasi dengan obat lain.
  • Karsinoma Endometrium: Sering digunakan dalam kombinasi dengan obat lain untuk kasus stadium lanjut.

Efek Samping yang Umum

Karena mekanisme kerjanya menargetkan jalur-jalur penting, Lenvatinib dapat menimbulkan efek samping. Pasien yang menjalani terapi Lenvatinib perlu dipantau ketat oleh dokter. Efek samping yang paling umum meliputi:

  • Peningkatan Tekanan Darah (Hipertensi): Ini adalah efek samping yang sangat sering terjadi dan mungkin memerlukan pemantauan serta penyesuaian dosis obat antihipertensi.
  • Kelelahan (Fatigue) dan Penurunan Nafsu Makan
  • Masalah Pencernaan: Seperti mual, muntah, diare, atau sembelit.
  • Proteinuria: Adanya protein dalam urine, menunjukkan potensi masalah ginjal.
  • Sindrom Tangan-Kaki (Hand-Foot Syndrome/PPE): Merupakan kemerahan, bengkak, dan nyeri pada telapak tangan dan kaki.

Efek samping yang lebih serius namun jarang terjadi dapat mencakup gangguan hati, perdarahan hebat, dan masalah irama jantung.

Penting untuk Diketahui

Lenvatinib adalah obat resep keras dan penggunaannya harus selalu berada di bawah pengawasan ketat dokter spesialis kanker (onkolog) yang berpengalaman dalam terapi target. Dosis obat akan disesuaikan berdasarkan jenis kanker, kondisi pasien, dan respons terhadap pengobatan.

Secara keseluruhan, Lenvatinib mewakili kemajuan signifikan dalam pengobatan kanker, menawarkan harapan baru bagi pasien dengan kondisi stadium lanjut yang sulit diobati.

Link Pemesanan Suplemen Perangsang Herbal via online shop : https://bandungpafi.org/