Levazide: Mengenal Obat untuk Penyakit Parkinson

Title :Levazide: Mengenal Obat untuk Penyakit Parkinson

Levazide adalah salah satu jenis obat yang penting dalam penatalaksanaan gejala penyakit Parkinson. Obat ini bekerja dengan cara membantu mengontrol gerakan tubuh dan mengurangi berbagai keluhan yang timbul akibat kondisi neurologis tersebut.

Apa Itu Levazide?

Levazide adalah obat golongan antiparkinson yang memerlukan resep dokter untuk pembelian dan penggunaannya. Obat ini ditujukan untuk pengobatan simtomatik pada penderita penyakit Parkinson, kecuali parkinsonisme yang dipicu oleh obat-obatan.

Penyakit Parkinson sendiri adalah gangguan saraf progresif yang mempengaruhi gerakan. Gejala khasnya meliputi:

  • Tremor (tangan gemetar)
  • Otot kaku (rigiditas)
  • Bradikinesia (gerakan melambat)
  • Gangguan keseimbangan dan postur

Komposisi Utama Levazide dan Cara Kerjanya

Levazide dikombinasikan dari dua bahan aktif utama yang bekerja sinergis, yaitu:

  1. Levodopa (L-DOPA)
  2. Benserazide HCl

Penjelasan Cara Kerja:

  • Levodopa adalah prekursor metabolik dari dopamin. Penyakit Parkinson disebabkan oleh berkurangnya kadar dopamin di otak. Levodopa, setelah masuk ke dalam otak, akan diubah menjadi dopamin. Dopamin ini kemudian mengaktifkan reseptor dopaminergik pascasinaptik, yang membantu mengompensasi kekurangan dopamin dan meredakan gejala Parkinson (seperti tremor, kekakuan otot, dan gerakan lambat).
  • Benserazide adalah penghambat enzim dekarboksilase perifer. Jika levodopa diberikan sendiri, sebagian besar akan diubah menjadi dopamin di bagian tubuh lain (perifer) sebelum mencapai otak. Benserazide bekerja dengan mencegah konversi levodopa menjadi dopamin di luar otak.

Mengapa Keduanya Dikombinasikan? Kombinasi levodopa dan benserazide sangat penting karena:

  1. Meningkatkan Efektivitas: Dengan benserazide, lebih banyak levodopa yang berhasil mencapai otak untuk diubah menjadi dopamin.
  2. Mengurangi Efek Samping Perifer: Karena levodopa yang dikonversi di perifer berkurang, risiko efek samping di bagian tubuh lain seperti mual dan muntah juga dapat diminimalkan.

Dosis Levazide yang Umum (Contoh Sediaan): Levazide umumnya tersedia dalam bentuk tablet dengan komposisi Levodopa 100 mg dan Benserazide HCl 25 mg.

Penggunaan dan Dosis

  • Indikasi: Mengatasi gejala Parkinson dan sindrom parkinsonisme (kecuali yang diinduksi oleh obat).
  • Golongan Obat: Obat Keras (memerlukan resep dan pengawasan dokter).
  • Dosis: Dosis dan peningkatan dosis harus disesuaikan secara individual oleh dokter berdasarkan respons dan toleransi pasien. Secara umum, dosis dimulai dari yang rendah dan ditingkatkan secara bertahap.
    • Contoh Dosis Awal Dewasa: 21​ tablet, 3-4 kali sehari.
    • Aturan Pakai: Sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, idealnya 21​ jam sebelum atau 1 jam sesudah makan, untuk penyerapan yang optimal. Namun, dapat diberikan bersama makanan untuk mengurangi ketidaknyamanan saluran cerna.

Hal yang Perlu Diperhatikan (Kontraindikasi & Efek Samping)

Levazide adalah obat yang kuat dan memiliki beberapa peringatan penting:

Kontraindikasi (Tidak Boleh Digunakan Pada):

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap levodopa atau benserazide.
  • Glaukoma sudut sempit.
  • Gangguan endokrin, ginjal, hati, atau jantung yang parah.
  • Psikosis atau psikoneurosis berat.
  • Wanita hamil dan menyusui.
  • Pasien usia di bawah 25 tahun.

Efek Samping yang Mungkin Timbul: Efek samping bervariasi antar pasien dan dosis, namun yang umum antara lain:

  • Gangguan saluran cerna (mual, muntah, kehilangan nafsu makan).
  • Aritmia jantung dan hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah saat berdiri).
  • Diskinesia (gerakan involunter abnormal/tidak disengaja).
  • Perubahan suasana hati atau gangguan emosi.
  • Urine, air liur, atau keringat yang berwarna lebih gelap (coklat kemerahan atau kehitaman).

Peringatan Penting:

  • Penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan ketat dokter, terutama untuk pasien dengan riwayat infark miokard, aritmia jantung, atau riwayat ulkus lambung.
  • Tidak boleh digunakan bersamaan atau dalam waktu 2 minggu setelah penghentian obat golongan penghambat monoamine oksidase (MAOI) non-selektif.

Penting: Informasi ini bersifat edukasi dan bukan pengganti konsultasi medis. Selalu ikuti petunjuk dan resep dari dokter Anda dalam penggunaan obat Levazide.

Link Pemesanan Suplemen Perangsang Herbal via online shop : https://bandungpafi.org/