Title :Parasetamol: Obat Andalan untuk Meredakan Demam dan Nyeri

Parasetamol (atau juga dikenal dengan nama internasionalnya, Acetaminophen) adalah salah satu obat yang paling umum dan sering digunakan di seluruh dunia. Obat ini tergolong dalam kelas analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam). Parasetamol tersedia luas di apotek dan bahkan toko-toko kelontong, seringkali tanpa memerlukan resep dokter, menjadikannya pilihan utama untuk mengatasi keluhan ringan sehari-hari.
Cara Kerja dan Manfaat Utama
Parasetamol bekerja dengan cara memengaruhi pusat pengaturan suhu dan rasa sakit di otak. Ini adalah obat yang efektif untuk:
- Menurunkan Demam: Parasetamol bekerja cepat untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi (demam). Umumnya, pemberian disarankan jika suhu melebihi 38.5∘C.
- Meredakan Nyeri Ringan hingga Sedang: Obat ini sangat efektif untuk meredakan berbagai jenis nyeri, seperti:
- Sakit kepala
- Sakit gigi
- Nyeri haid
- Nyeri otot dan pegal-pegal
- Nyeri yang terkait dengan pilek dan flu.
Parasetamol dianggap relatif aman bagi lambung, menjadikannya pilihan yang lebih disukai dibandingkan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) seperti ibuprofen, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan.
Bentuk Sediaan dan Dosis Umum
Parasetamol tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, disesuaikan untuk berbagai usia dan kebutuhan:
- Oral (Diminum): Tablet, kaplet, sirop, tetes (drops), dan suspensi.
- Rektal: Supositoria (dimasukkan melalui anus), sering digunakan pada pasien yang kesulitan menelan obat atau mengalami muntah.
- Intravena (Infus): Digunakan di rumah sakit untuk pasien yang tidak bisa mengonsumsi obat secara oral atau rektal.
Penting: Dosis harus disesuaikan dengan usia dan berat badan.
- Dewasa: Dosis umum adalah 500 mg hingga 1000 mg, diberikan setiap 4 sampai 6 jam sekali. Dosis maksimal harian tidak boleh melebihi 4000 mg (atau 4 gram) dalam waktu 24 jam.
- Anak-anak: Dosis dihitung berdasarkan berat badan, umumnya sekitar 10 mg/kg hingga 15 mg/kg per dosis, diberikan setiap 4 sampai 6 jam. Gunakan alat takar yang disediakan pada kemasan sirop atau tetes untuk memastikan dosis yang tepat.
Selalu ikuti aturan pakai pada kemasan atau petunjuk dari dokter atau apoteker. Jangan pernah melebihi dosis yang dianjurkan.
Peringatan dan Efek Samping
Meskipun Parasetamol aman bila digunakan dengan benar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Risiko Kerusakan Hati (Liver): Ini adalah risiko paling serius. Overdosis parasetamol—mengonsumsi lebih dari dosis maksimal harian—dapat menyebabkan kerusakan hati akut yang berpotensi fatal. Kerusakan hati juga dapat terjadi jika obat digunakan dalam dosis tinggi secara terus-menerus dalam jangka panjang.
- Reaksi Alergi: Walaupun jarang, beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi serius (anafilaksis) terhadap parasetamol, dengan gejala seperti ruam kulit, gatal, bengkak pada wajah atau tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
- Interaksi Obat: Berhati-hati jika mengonsumsi obat lain yang juga mengandung Parasetamol (misalnya, obat flu kombinasi). Periksa label semua obat Anda untuk menghindari kelebihan dosis. Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah (seperti Warfarin) atau memiliki riwayat gangguan hati atau ginjal.
Kapan harus segera ke dokter?
- Jika demam tidak kunjung turun setelah 3 hari penggunaan.
- Jika nyeri tidak kunjung sembuh setelah 7 hingga 10 hari (dewasa) atau 5 hari (anak-anak).
- Jika Anda atau anak mengalami gejala overdosis, seperti mual, muntah, sakit perut bagian atas, hilangnya nafsu makan, urine gelap, atau kulit/mata menguning (penyakit kuning).
Parasetamol adalah obat yang sangat berharga dan aman dalam penanganan demam dan nyeri ringan. Kuncinya adalah penggunaan yang bijak dan sesuai dosis untuk menghindari risiko efek samping serius, terutama pada organ hati.
Link Pemesanan Suplemen Perangsang Herbal via online shop : https://bandungpafi.org/
