Title :Phenylephrine: Dekongestan untuk Hidung Tersumbat dan Kegunaan Lainnya

Phenylephrine (Fenilefrin) adalah obat yang termasuk dalam golongan dekongestan (pelega hidung tersumbat). Obat ini sering ditemukan dalam formulasi obat flu, batuk pilek, dan alergi, baik sebagai kandungan tunggal maupun kombinasi dengan bahan aktif lain.
Apa Itu Phenylephrine?
Phenylephrine bekerja sebagai agonis reseptor alfa-1 adrenergik. Cara kerjanya yang utama adalah menyebabkan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah).
Mekanisme Kerja
Dalam konteks mengatasi hidung tersumbat, phenylephrine bekerja dengan cara:
- Menyempitkan pembuluh darah yang membengkak di saluran hidung.
- Mengurangi pembengkakan dan peradangan (edema) pada mukosa hidung.
- Membuat rongga hidung menjadi lebih terbuka, sehingga napas menjadi lega dan gejala hidung tersumbat berkurang.
Kegunaan Phenylephrine
Phenylephrine memiliki beberapa indikasi penggunaan, tergantung pada bentuk sediaannya:
1. Meredakan Hidung Tersumbat (Sediaan Oral dan Semprot Hidung)
Ini adalah kegunaan yang paling umum. Phenylephrine digunakan untuk meredakan gejala hidung tersumbat akibat:
- Flu dan batuk pilek
- Alergi (seperti demam)
- Sinusitis
2. Sediaan Tetes Mata (Oftalmik)
- Digunakan untuk melebarkan pupil mata (midriasis) sebelum pemeriksaan mata atau operasi mata tertentu.
- Mengatasi kemerahan pada mata karena kemampuannya menyempitkan pembuluh darah di konjungtiva mata.
3. Sediaan Suntik (Injeksi)
- Digunakan dalam lingkungan medis (misalnya, selama operasi atau di unit gawat darurat) untuk mengobati hipotensi (tekanan darah rendah) yang parah, terutama yang disebabkan oleh efek samping anestesi atau syok tertentu.
Dosis dan Bentuk Sediaan
Phenylephrine tersedia dalam berbagai bentuk, dan dosisnya akan bervariasi:
| Bentuk Sediaan | Indikasi Umum | Aturan Pakai (Contoh Dosis Dewasa) |
| Tablet/Sirup (Oral) | Hidung tersumbat | Biasanya 10 mg setiap 4 jam sesuai kebutuhan. Tidak boleh melebihi dosis maksimal harian. |
| Tetes/Semprot Hidung | Hidung tersumbat | Diteteskan atau disemprotkan ke dalam lubang hidung sesuai petunjuk. |
| Tetes Mata | Pemeriksaan mata/midriasis | 1 tetes larutan 2.5% atau 10% pada setiap mata, sesuai petunjuk dokter. |
| Suntik (Injeksi) | Hipotensi | Diberikan oleh tenaga medis. Dosis disesuaikan dengan kondisi pasien. |
Ekspor ke Spreadsheet
Penting: Selalu ikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter. Jangan menggunakan obat oral lebih dari 7 hari berturut-turut kecuali diinstruksikan oleh dokter.
Efek Samping
Seperti obat lainnya, Phenylephrine dapat menimbulkan efek samping, meskipun tidak semua orang mengalaminya. Efek samping yang umum antara lain:
- Pusing atau sakit kepala.
- Insomnia (sulit tidur).
- Gugup atau gelisah.
- Peningkatan detak jantung.
- Mulut kering.
Efek samping yang lebih serius (terutama pada dosis tinggi atau sediaan suntik) dapat berupa peningkatan tekanan darah (hipertensi), nyeri dada, atau sesak napas. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum menggunakan Phenylephrine, penting untuk memperhatikan hal-hal berikut:
Kontraindikasi
Jangan menggunakan Phenylephrine jika Anda:
- Memiliki riwayat alergi terhadap Phenylephrine atau obat dekongestan lain (seperti Pseudoephedrine).
- Sedang atau baru saja menggunakan obat antidepresan golongan MAOI (Monoamine Oxidase Inhibitors) dalam 14 hari terakhir, karena berisiko menyebabkan krisis hipertensi yang berbahaya.
Kondisi Medis
Konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat ini jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti:
- Tekanan darah tinggi (Hipertensi).
- Penyakit jantung (seperti gangguan irama jantung, gagal jantung).
- Diabetes.
- Penyakit tiroid (hipertiroidisme).
- Pembesaran prostat (BPH) karena dapat memperburuk retensi urine.
Kehamilan dan Menyusui
Penggunaan Phenylephrine pada ibu hamil umumnya termasuk dalam Kategori C (risiko pada janin tidak dapat dikesampingkan). Obat ini hanya boleh digunakan jika manfaatnya melebihi potensi risiko terhadap janin. Untuk ibu menyusui, Phenylephrine oral dapat digunakan dalam dosis rendah dan jangka pendek, tetapi konsultasi dokter sangat dianjurkan.
Kontroversi Mengenai Efektivitas Oral
Perlu diketahui bahwa beberapa badan regulasi kesehatan, seperti Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat, telah mengemukakan bahwa Phenylephrine sediaan oral mungkin tidak efektif sebagai dekongestan hidung pada dosis yang dianjurkan. Hal ini dikarenakan obat ini cenderung banyak dimetabolisme (dihancurkan) di saluran pencernaan sebelum mencapai aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk memberikan efek penyempitan pembuluh darah di hidung.
Meskipun demikian, Phenylephrine masih dianggap aman untuk digunakan dan masih banyak tersedia di pasaran, seringkali dikombinasikan dengan obat pereda nyeri atau antihistamin. Alternatif dekongestan oral yang terbukti lebih efektif adalah Pseudoephedrine.
Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan pengganti saran medis profesional. Selalu konsultasikan penggunaan obat dengan dokter atau apoteker Anda.
Apakah ada bagian tertentu dari Phenylephrine yang ingin Anda bahas lebih lanjut, seperti interaksinya dengan obat lain atau perbedaan dengan dekongestan lain?
Link Pemesanan Suplemen Perangsang Herbal via online shop : https://bandungpafi.org/
