Rheficam: Mengenal Obat Anti-Inflamasi untuk Meredakan Nyeri Sendi dan Peradangan

Title :Rheficam: Mengenal Obat Anti-Inflamasi untuk Meredakan Nyeri Sendi dan Peradangan

Rheficam adalah nama dagang dari obat yang memiliki kandungan zat aktif Piroxicam. Obat ini termasuk dalam golongan Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS) atau Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug (NSAID) yang digunakan secara luas untuk meredakan nyeri dan peradangan pada berbagai kondisi sendi dan muskuloskeletal.

Sebagai obat keras, penggunaan Rheficam harus didasarkan pada resep dan anjuran dari dokter.

Kandungan dan Cara Kerja

Zat aktif utama dalam Rheficam adalah Piroxicam dengan dosis umum 20 mg per kaplet/kapsul.

Piroxicam bekerja dengan cara menghambat produksi zat kimia dalam tubuh yang disebut prostaglandin. Prostaglandin adalah senyawa yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap cedera atau penyakit, yang kemudian memicu munculnya gejala peradangan seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan. Dengan menghambat prostaglandin, Rheficam membantu mengurangi peradangan dan meredakan rasa sakit.

Indikasi (Kegunaan) Rheficam

Rheficam (Piroxicam) diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek maupun jangka panjang untuk kondisi-kondisi yang ditandai dengan nyeri dan peradangan, seperti:

  1. Osteoartritis (OA): Radang sendi akibat kerusakan tulang rawan.
  2. Artritis Reumatoid (RA): Penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan kronis pada sendi.
  3. Spondilitis Ankilosa: Radang sendi kronis yang memengaruhi tulang belakang.
  4. Gangguan Muskuloskeletal Akut: Masalah pada otot, ligamen, atau tendon yang terjadi tiba-tiba.
  5. Gout Akut (Asam Urat Akut): Peradangan sendi yang parah akibat penumpukan kristal asam urat.

Dosis dan Aturan Pakai

Dosis Rheficam harus selalu disesuaikan oleh dokter berdasarkan kondisi medis pasien. Dosis umum untuk dewasa biasanya:

  • Untuk Osteoartritis, Artritis Reumatoid, Spondilitis Ankilosa: 20 mg sekali sehari, atau dapat dibagi menjadi 2 dosis (10 mg dua kali sehari).
  • Dosis maksimal harian yang dianjurkan umumnya adalah 20 mg.

Penting untuk diingat:

  • Rheficam sebaiknya dikonsumsi saat makan atau segera setelah makan untuk mengurangi risiko iritasi lambung.
  • Telan kapsul/kaplet secara utuh dengan air putih.
  • Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
  • Untuk pengobatan jangka panjang, dokter mungkin akan melakukan pemantauan rutin, termasuk tes darah.

Efek Samping yang Mungkin Timbul

Seperti obat-obatan lainnya, Rheficam berpotensi menimbulkan efek samping, meskipun tidak semua orang mengalaminya. Efek samping yang umum terjadi biasanya terkait dengan gangguan pencernaan, meliputi:

  • Mual dan muntah
  • Sakit perut atau nyeri ulu hati
  • Perut kembung
  • Diare atau sembelit

Efek samping lain yang mungkin terjadi:

  • Sakit kepala atau pusing
  • Ruam kulit
  • Edema (pembengkakan)

Perhatian dan Peringatan Penting

Karena tergolong obat OAINS, Piroxicam dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan serius, termasuk tukak lambung dan perdarahan saluran cerna. Konsultasikan segera dengan dokter jika Anda memiliki riwayat:

  • Tukak lambung atau perdarahan saluran cerna.
  • Penyakit jantung iskemik, gagal jantung, atau riwayat serangan jantung/stroke.
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Gangguan ginjal atau hati.
  • Alergi terhadap OAINS lain (seperti aspirin).

Penggunaan Rheficam tidak dianjurkan untuk pengobatan nyeri perioperatif pada kasus operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG).

Kesimpulan

Rheficam (Piroxicam) adalah obat efektif untuk meredakan nyeri dan peradangan yang terkait dengan kondisi sendi dan otot. Untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan, selalu patuhi dosis dan petunjuk penggunaan yang telah diberikan oleh dokter.


Disclaimer: Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi umum dan bukan pengganti saran atau diagnosis medis profesional. Selalu konsultasikan penggunaan obat Rheficam dengan dokter

Link Pemesanan Suplemen Perangsang Herbal via online shop : https://bandungpafi.org/