Title : Manfaat obat Utama Clofritis (Clobazam)

Clofritis biasanya diresepkan oleh dokter untuk menangani beberapa kondisi medis spesifik, di antaranya:
1. Terapi Tambahan untuk Epilepsi
Manfaat paling umum dari Clofritis adalah sebagai terapi tambahan (add-on therapy) untuk mengatasi kejang pada penderita epilepsi, khususnya Sindrom Lennox-Gastaut. Kondisi ini adalah bentuk epilepsi berat yang biasanya dimulai pada masa kanak-kanak. Clobazam membantu mengurangi frekuensi kejang yang tidak merespons obat antikonvulsan standar.
2. Mengatasi Gangguan Kecemasan Berat
Meskipun bukan pilihan pertama, dokter terkadang meresepkan Clofritis untuk jangka pendek guna mengatasi gangguan kecemasan (anxiety) yang parah dan melumpuhkan. Efek sedatifnya membantu menenangkan pikiran dan merelaksasi otot.
Bagaimana Clofritis Bekerja?
Clofritis bekerja dengan cara meningkatkan efek dari asam gamma-aminobutirat (GABA) di dalam otak. GABA adalah senyawa kimia alami (neurotransmitter) yang berfungsi menghambat sinyal saraf tertentu.
Dengan meningkatkan aktivitas GABA:
- Sinyal penyebab kejang dapat diredam.
- Aktivitas saraf yang berlebihan akibat kecemasan menjadi lebih stabil.
- Pengguna akan merasakan efek rileks atau tenang.
Hal Penting yang Harus Diperhatikan
Karena Clofritis termasuk dalam golongan psikotropika, penggunaannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan wajib di bawah pengawasan dokter.
Efek Samping yang Mungkin Muncul
Beberapa efek samping umum yang sering dilaporkan antara lain:
- Rasa kantuk yang hebat (somnolence).
- Pusing atau kehilangan keseimbangan (ataksia).
- Kelelahan atau lemas.
- Perubahan nafsu makan.
- Sembelit.
Risiko Ketergantungan dan Toleransi
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan toleransi (dosis yang sama tidak lagi efektif) dan ketergantungan fisik. Oleh karena itu, obat ini biasanya tidak disarankan untuk penggunaan jangka panjang tanpa evaluasi berkala dari dokter spesialis saraf atau psikiater.
Jangan Berhenti Tiba-tiba
Sangat berbahaya untuk menghentikan penggunaan Clofritis secara mendadak. Hal ini dapat memicu gejala putus obat (withdrawal symptoms) seperti kejang yang lebih parah, tremor, halusinasi, atau kecemasan yang meningkat tajam. Dokter biasanya akan menurunkan dosis secara bertahap (tapering off).
Catatan Penting: Artikel ini hanya bersifat informasi edukasi dan bukan merupakan saran medis. Selalu konsultasikan kondisi kesehatan Anda dengan dokter sebelum mengonsumsi atau mengubah dosis obat-obatan keras.
Apakah Anda sedang mencari informasi ini untuk kebutuhan medis pribadi atau ingin mengetahui lebih lanjut tentang dosis dan aturan pakainya?
Link Pemesanan Suplemen Perangsang Herbal via online shop : https://bandungpafi.org/
