Title :Vaksin Dengue: Pencegahan Efektif Melawan Demam Berdarah

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Di Indonesia, yang merupakan daerah endemis, DBD masih menjadi masalah kesehatan serius. Salah satu langkah pencegahan yang kini sangat direkomendasikan adalah melalui Vaksin Dengue.
Apa Itu Vaksin Dengue?
Vaksin Dengue adalah vaksin yang dirancang untuk memberikan kekebalan terhadap keempat serotipe virus Dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4). Vaksin ini umumnya berbasis virus hidup yang dilemahkan (Live Attenuated Tetravalent Dengue Vaccine/TDV), yang bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus Dengue.
Tujuan utama pemberian vaksin ini adalah untuk:
- Mengurangi risiko terkena infeksi virus Dengue.
- Mencegah kasus demam berdarah yang parah (DBD berat) dan komplikasi yang berujung pada rawat inap atau kematian.
Jenis Vaksin Dengue yang Tersedia di Indonesia
Saat ini, terdapat dua jenis vaksin Dengue utama yang telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia, yaitu:
| Nama Dagang | Tipe Vaksin | Rekomendasi Penggunaan | Jadwal Dosis |
| Dengvaxia | Berbasis virus hidup yang dilemahkan | Dianjurkan untuk individu usia 9–16 tahun yang pernah terinfeksi virus Dengue (seropositif). | 3 dosis, dengan interval 6 bulan di antara setiap dosis. |
| Qdenga (TAK-003) | Berbasis virus hidup yang dilemahkan | Diindikasikan untuk individu usia 6 hingga 45 tahun, baik yang sudah maupun belum pernah terinfeksi Dengue sebelumnya. | 2 dosis, dengan interval 3 bulan di antara dosis pertama dan kedua. |
Ekspor ke Spreadsheet
Penting: Perbedaan utama antara keduanya adalah persyaratan tes pra-vaksinasi. Vaksin Qdenga dapat diberikan tanpa tes darah sebelumnya, menjadikannya pilihan yang lebih luas bagi populasi usia 6-45 tahun di daerah endemis.
Siapa yang Dianjurkan Mendapatkan Vaksin?
Sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), vaksin Dengue (khususnya Qdenga) sangat dianjurkan bagi:
- Anak-anak dan remaja usia 6 hingga 18 tahun.
- Dewasa usia 19 hingga 45 tahun.
- Individu yang tinggal atau akan bepergian ke daerah endemis Dengue.
Kelompok yang Tidak Dianjurkan Menerima Vaksin
Meskipun aman dan efektif, ada beberapa kondisi di mana pemberian vaksin harus ditunda atau tidak dianjurkan, di antaranya:
- Ibu hamil dan menyusui.
- Orang yang memiliki riwayat alergi parah terhadap komponen vaksin.
- Orang dengan gangguan sistem imun (imunodefisiensi), termasuk penderita HIV simptomatik.
- Orang yang sedang menjalani terapi imunosupresif (misalnya kemoterapi atau kortikosteroid dosis tinggi).
- Individu yang sedang demam tinggi atau mengalami infeksi akut berat.
Efek Samping Vaksin
Seperti vaksin pada umumnya, Vaksin Dengue dapat menimbulkan efek samping ringan dan sementara. Efek samping yang umum terjadi meliputi:
- Nyeri, kemerahan, atau bengkak di lokasi suntikan.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot atau sendi.
- Malaise (perasaan tidak enak badan/lesu).
- Demam ringan.
Efek samping ini biasanya hilang dalam beberapa hari. Jika muncul efek samping yang parah atau berkepanjangan, segera konsultasikan dengan dokter.
Kesimpulan
Vaksin Dengue merupakan alat pencegahan penting dan efektif dalam upaya menekan angka kesakitan dan kematian akibat DBD di Indonesia. Jika Anda atau keluarga Anda berada dalam rentang usia yang dianjurkan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat (klinik atau rumah sakit) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan melakukan vaksinasi sesuai jadwal yang tepat.
Penting: Informasi ini bersifat umum. Selalu konsultasikan kondisi kesehatan Anda secara pribadi dengan dokter atau tenaga medis profesional sebelum menerima vaksin.
Link Pemesanan Suplemen Perangsang Herbal via online shop : https://bandungpafi.org/
