Obat untuk Radiasi: Melindungi Tubuh dari Dampak Paparan

Paparan radiasi, baik dalam dosis tinggi akibat kecelakaan atau sebagai bagian dari terapi medis seperti pengobatan kanker, dapat memiliki dampak signifikan pada tubuh. Untungnya, ilmu pengetahuan terus berinovasi dalam mengembangkan obat untuk radiasi yang dapat melindungi sel-sel sehat, mengurangi efek samping, dan bahkan membantu tubuh pulih dari kerusakan yang ditimbulkan. Memahami jenis-jenis obat ini sangat penting, terutama bagi mereka yang menjalani perawatan radioterapi atau yang berada dalam situasi risiko paparan.

Mengapa Kita Membutuhkan Obat untuk Radiasi?

Radiasi bekerja dengan merusak DNA sel, yang pada akhirnya dapat membunuh sel tersebut atau mencegahnya berkembang biak. Dalam pengobatan kanker, ini adalah efek yang diinginkan pada sel tumor. Namun, sel-sel sehat di sekitar area radiasi atau di seluruh tubuh (dalam kasus paparan sistemik) juga dapat rusak, menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Obat untuk radiasi dirancang untuk:

  • Melindungi Sel Sehat: Mencegah atau mengurangi kerusakan pada sel-sel normal selama atau setelah paparan radiasi.
  • Meredakan Gejala: Mengelola efek samping yang tidak nyaman seperti mual, kelelahan, atau masalah kulit.
  • Membantu Pemulihan: Mendukung tubuh untuk meregenerasi sel dan jaringan yang rusak akibat radiasi.
  • Mengikat Radionuklida: Dalam kasus paparan internal (menelan atau menghirup bahan radioaktif), obat dapat membantu mengeluarkan zat berbahaya dari tubuh.

Jenis-Jenis Utama Obat untuk Radiasi

Berbagai jenis obat untuk radiasi bekerja dengan mekanisme yang berbeda, disesuaikan dengan jenis paparan dan tujuan pengobatan:

1. Radioprotektor (Pelindung Radiasi)

Obat-obatan ini diberikan sebelum atau selama paparan radiasi untuk melindungi sel-sel sehat. Mereka bekerja dengan menetralkan radikal bebas yang dihasilkan oleh radiasi atau dengan cara lain melindungi DNA.

  • Contoh: Amifostine adalah salah satu radioprotektor yang umum digunakan dalam terapi kanker. Ini dapat membantu melindungi kelenjar ludah dari kerusakan akibat radiasi pada kanker kepala dan leher, atau melindungi ginjal dari toksisitas obat kemoterapi tertentu.

2. Penunjang Sumsum Tulang (Hematopoietic Growth Factors)

Radiasi, terutama pada dosis tinggi, dapat merusak sumsum tulang, pusat produksi sel darah. Ini dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih, merah, dan trombosit, membuat pasien rentan terhadap infeksi, anemia, dan pendarahan.

  • Contoh: Obat seperti filgrastim (G-CSF) atau pegfilgrastim digunakan untuk merangsang sumsum tulang memproduksi lebih banyak sel darah putih (neutrofil), membantu melawan infeksi setelah radiasi atau kemoterapi.

3. Obat Anti-mual dan Muntah (Antiemetik)

Mual dan muntah adalah efek samping yang sangat umum dari radiasi, terutama jika area perut atau otak yang diobati.

  • Contoh: Obat seperti ondansetron atau granisetron adalah antiemetik yang sangat efektif dalam mengendalikan gejala ini, meningkatkan kenyamanan pasien.

4. Obat untuk Mengelola Diare dan Masalah Pencernaan

Radiasi pada area perut atau panggul dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, mengakibatkan diare atau nyeri.

  • Contoh: Obat anti-diare seperti loperamide atau obat pereda kejang usus dapat diresepkan untuk mengelola gejala ini.

5. Obat Topikal untuk Reaksi Kulit (Radiodermatitis)

Kulit di area yang diradiasi seringkali mengalami kemerahan, iritasi, atau bahkan luka bakar.

  • Contoh: Krim atau salep pelembab, kortikosteroid topikal, atau dressing khusus dapat digunakan untuk menenangkan kulit yang meradang dan mempercepat penyembuhan.

6. Agen Pengikat Radionuklida (Dalam Kasus Kontaminasi Internal)

Jika seseorang terpapar bahan radioaktif melalui inhalasi atau konsumsi, obat-obatan tertentu dapat membantu mengeluarkan zat tersebut dari tubuh.

  • Contoh: Kalium Iodida (KI) digunakan untuk melindungi tiroid dari penyerapan iodin radioaktif setelah paparan kecelakaan nuklir. Prussian Blue dapat digunakan untuk mengikat cesium atau thallium radioaktif di saluran pencernaan.

Baca juga : Cara menghindari paparan radiasi sehari hari